CIREBON- Rabu, 23 Mei 2023, Bappelitbangda Kota Cirebon menerima Kunjungan Kerja Bappeda Kabupaten Cirebon terkait Koordinasi Ketersediaan Pangan dan Distribusi Pangan di Ruang Rapat Saptarengga Bappelitbangda Kota Cirebon.

Kunjungan tersebut diterima oleh Sekretaris Bappelitbangda Kota Cirebon, Drs. Hanry David, AP,M.Si beserta beberapa perwakilan dari Bidang Perencanaan Perekonomian dan Sumber Daya Alam.

Dalam kunjungan itu, Perencana Ahli Muda/ Subkoor Lingkup Sumber Daya Alam, Mira Anugrah Satyanie, S.Sos, M.E memberikan paparan tentang “Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Pangan Kota Cirebon Tahun 2024.” dengan rangkuman sebagai berikut :

Capaian Indikator Kinerja:

  1. Selama  kurun  waktu  tahun  2019 sampai  dengan 2021 Skor Pola Pangan Harapan Kota Cirebon menunjukan kenaikan  sebesar  2,35%.  Hal  ini  menunjukan  bahwa semakin baiknya keberagaman dan keseimbang konsumsi pangan masyarakat Kota Cirebon.
  2. Selama  kurun  waktu  tahun  2019 sampai  dengan 2020 Kontribusi PDRB Pertanian dan Perikanan  Kota Cirebon menunjukan kenaikan sebesar 0,01%. Hal ini menunjukan bahwa kontribusi sektor pertanian dan perikanan mencapai 0,34% dari total PDRB Kota Cirebon.
  3. Pada tahun 2021 : Penguatan Cadangan Pangan : 50,73 ton, Penanganan Daerah Rawan Pangan :100%, Tingkat Konsumsi Pangan Energi (kkal/kap/hr) : 2.071,4, Tingkat Konsumsi Pangan Protein (gr/kap/hr) : 63,6, Peningkatan Produktivitas Pertanian : 4,5%, Peningkatan Produktivitas Ternak & Kualitas Produk Hewan : 38,9%, Tingkat Konsumsi Ikan (kg/kap/th) : 33,54.

Kebijakan Pembangunan Kota Cirebon Tahun 2024, yaitu

  • Isu Strategis Pembangunan Kota Cirebon
  1. Kualitas Hidup Masyarakat dan Pembangunan SDM
  2. Stunting dan ATM
  3. Reformasi Birokrasi, Profesionalisme ASN dan Kota Cerdas
  4. Pemajuan Kebudayaan dan Pariwisata
  5. Daya Saing Daerah dan Ekonomi Kerakyatan
  6. Stabilitas Politik Daerah dalam menghadapi Pemilu dan Pemilukada
  7. Pemerataan Pembangunan dan Infrastruktur Wilayah
  • Prioritas Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun 2024
  1. Penanggulangan Kemiskinan
  2. Stunting dan Penanggulangan ATM
  3. Pemerataan Pembangunan Infrastruktur dan Peningkatan Kualitas Lingkungan
  4. Pemajuan Kebudayaan dan Pelestarian Nilai Sejarah
  5. Pemulihan dan Penguatan Ekonomi Berkelanjutan
  6. Peningkatan Profesionalisme ASN
  7. Menjaga Stabilitas Politik di Daerah
  • Tujuan Pembangunan Kota Cirebon Tahun 2024
  1. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
  2. Meningkatkan Potensi, Kapasitas dan Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Daerah
  3. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Berwibawa
  • Program Prioritas
  1. Bidang Ketahanan Pangan: Gelar Pangan Murah dan KPLH
  2. Bidang Kerawanan dan Keamanan Pangan: Bantuan Pangan Bergizi
  3. Bidang Pertanian dan Peternakan: Petani Millenial, Lahan Sawah yang Dilindungi, dan Sertifikasi Halal dan NKV
  4. Bidang Kelautan dan Perikanan : Kampung Budidaya

Dan sebagai catatan penutup, menambahkan informasi berikut:

  1. Penyediaan cadangan pangan yang dikelola Bidang Ketahanan Pangan saat ini masih berupa buffer stock beras yang disimpan di Bulog dan jumlahnya masih dibawah total CPPD yang perlu disediakan oleh Kota Cirebon berdasarkan Permentan no 11/ 2018.
  2. Stabilisasi pasokan dan harga pangan yang fluktuatif dan membutuhkan sinergi serta kolaborasi dari perangkat daerah dan stakeholder terkait dalam penanganannya.
  3. Penganekaragaman konsumsi pangan yang masih rendah berkaitan dengan bagaimana merubah mindset masyarakat kota Cirebon agar mengkonsumsi makanan yang B2SA membutuhkan sinergi dari banyak pihak (pemerintah, swasta dan organisasi kemasyarakatan).

Setelah pemaparan berlangsung, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab:       

Furqon Hendra, Spt , M.Sc, Perencana Ahli Muda, sebagai perwakilan dari Bappeda Kabupaten Cirebon menanyakan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagaimanakah cara menentukan target dari perubahan iklim/ Emisi?

2. Apakah ada korelasi penurunan perikanan tangkap dengan perubahan iklim?

3. Bagaimanakah solusi/strategi dalam menghadapi elnino yang akan melanda Indonesia?

4. Apakah ada korelasi kenaikan angka TB dengan pandemi Covid-19?

5. Bagaimanakah cara mengontrol distribusi stok bahan pangan di Kota Cirebon?

Mira Anugrah Satyanie, SE., M.SE, menanggapi bahwa data perubahan iklim dihasilkan dari data emisi gas rumah kaca yaitu pada sektor energi, industri, pengolahan sampah, dan penggunaan lahan. Untuk Kota Cirebon sendiri emisi gas rumah kaca berasal dari sarana transformasi, data emisi gas rumah kaca ditentukan melalui mitigasi yang perhitungannya oleh provinsi sedangkan kota hanya meninvetarisir data tersebut. Korelasi perubahan iklim dengan perikanan tangkap belum ada kajian/penelitian mengenai hal tersebut. Pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kelautan salah satu upaya untuk mengontrol distribusi pangan yaitu dengan akan dibuatnya peta sebaran pangan.

Surakhman, SKM, menambahkan bahwa Penentuan target dari sasaran yang dipilih adalah dampak yang paling akhir sehingga Perangkat Daerah bisa menyesuaiakan Program/ Kegiatan yang berkaitan dengan dampak turunannya. Pada RPJMD dipilih angka TB dikarenkan Kota Cirebon sebagai pusat pelayanan sehingga dapat menurunkan dampak lanjutan dari TB tersebut. Kenaikan dan penurunan angka TB sendiri tergantung dari daya tahan tubuh.

 Drs. Hanry David, AP,M.Si, mengimbuhkan bahwa Penyakit Tuberkulosis merupakan sejenis Covid-19 sehingga kemungkinan adanya korelasi pasti ada. Perubahan iklim dapat mengakibatkan nelayan gagal tangkap sehingga ada korelasi dengan penurunan perikanan tangkap contohnya cuaca buruk yang mengakibatkan takut berlayar dan perubahan titik lokasi tangkap/lokasi ikan tangkap yang berubah dari titik semula. Masalah distribusi pangan sangat penting untuk diatasi dikarenakan hal tersebut bisa menekan inflasi dan kestabilan stok pangan.